(Chef online - Marketing) Prospecting adalah salah satu aktivitas yang terpenting dalam proses Sales. Sudahkah Anda melakukan prospecting dengan tepat selama ini? Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan prospecting.
Target
Buat target-target prospek yang Anda incar, dan prioritaskan mereka yang paling berpotensi untuk membeli produk/layanan Anda. Pilihlah prospek-prospek yang memenuhi kualifikasi, karena seringkali prospek mungkin tidak tertarik ataupun kondisi finansialnya tidak memungkinkan untuk membeli produk/layanan Anda. Oleh karena itu, jangan habiskan waktu Anda untuk prospek seperti itu, dan ingat selalu prioritas Anda.
Minta Referral
Meminta referral adalah hal yang penting, karena mengarahkan Anda pada potensi penjualan baru. Namun ada golden rule dalam meminta referral, yakni timing. Anda perlu timing yang tepat sebelum bisa meminta referral kepada prospek Anda. Riset menunjukkan bahwa waktu yang paling efektif untuk meminta referral adalah sesaat setelah Anda berhasil melakukan penjualan ataupun setelah Anda berhasil memberikan suatu pelayanan yang berharga kepada pelanggan. Jangan pernah mencoba untuk meminta referral sebelum Anda berhasil menutup penjualan, karena dapat merusak proses penjualan Anda sendiri.
Timing
Tentunya Anda punya daftar prospek yang panjang, dan tidak semua membeli dari Anda ketika pertama kali Anda menghubungi mereka. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba untuk menghubungi setiap nama yang ada pada daftar prospek Anda setiap 2 atau 3 minggu. Mungkin saja ketika pertama Anda menghubungi mereka belum siap, dan setelah beberapa kali baru mereka bersedia untuk membeli.
Luangkan waktu Anda beberapa jam dalam sehari untuk menghubungi prospek, dan pilih waktu yang tepat dalam menghubungi mereka. Jangan hubungi pada jam-jam sibuk, karena tentunya mereka tidak ingin diganggu.
Menangani Penolakan dengan Baik
Penolakan dalam sales adalah hal biasa, jadi jangan terlalu diambil serius. Manfaatkan penolakan sebagai peluang untuk mendapatkan feedback dari prospek. Seandainya prospek menolak, tanya alasannya, sehingga Anda bisa melakukan evaluasi.
Kadang ada salesperson yang terus menekan meskipun prospek sudah mengatakan tidak tertarik. Ini adalah langkah yang salah. Jika prospek menyatakan tidak tertarik, maka sudahi saja percakapan Anda, dan katakan terima kasih. Jika Anda tetap memaksa, maka itu sudah masuk kategori mengganggu prospek.
Script
Ketika menghubungi prospek, tentunya Anda berpatokan pada script. Namun, jika hanya berpatokan pada script saja, tentunya ucapan Anda akan kaku. Maka, sebaiknya latih terus script Anda supaya lancar dan seolah-olah Anda tidak menggunakan script tertentu. Sehingga percakapan akan terbina dengan lancar dan menyenangkan.
Target
Buat target-target prospek yang Anda incar, dan prioritaskan mereka yang paling berpotensi untuk membeli produk/layanan Anda. Pilihlah prospek-prospek yang memenuhi kualifikasi, karena seringkali prospek mungkin tidak tertarik ataupun kondisi finansialnya tidak memungkinkan untuk membeli produk/layanan Anda. Oleh karena itu, jangan habiskan waktu Anda untuk prospek seperti itu, dan ingat selalu prioritas Anda.
Minta Referral
Meminta referral adalah hal yang penting, karena mengarahkan Anda pada potensi penjualan baru. Namun ada golden rule dalam meminta referral, yakni timing. Anda perlu timing yang tepat sebelum bisa meminta referral kepada prospek Anda. Riset menunjukkan bahwa waktu yang paling efektif untuk meminta referral adalah sesaat setelah Anda berhasil melakukan penjualan ataupun setelah Anda berhasil memberikan suatu pelayanan yang berharga kepada pelanggan. Jangan pernah mencoba untuk meminta referral sebelum Anda berhasil menutup penjualan, karena dapat merusak proses penjualan Anda sendiri.
Timing
Tentunya Anda punya daftar prospek yang panjang, dan tidak semua membeli dari Anda ketika pertama kali Anda menghubungi mereka. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba untuk menghubungi setiap nama yang ada pada daftar prospek Anda setiap 2 atau 3 minggu. Mungkin saja ketika pertama Anda menghubungi mereka belum siap, dan setelah beberapa kali baru mereka bersedia untuk membeli.
Luangkan waktu Anda beberapa jam dalam sehari untuk menghubungi prospek, dan pilih waktu yang tepat dalam menghubungi mereka. Jangan hubungi pada jam-jam sibuk, karena tentunya mereka tidak ingin diganggu.
Menangani Penolakan dengan Baik
Penolakan dalam sales adalah hal biasa, jadi jangan terlalu diambil serius. Manfaatkan penolakan sebagai peluang untuk mendapatkan feedback dari prospek. Seandainya prospek menolak, tanya alasannya, sehingga Anda bisa melakukan evaluasi.
Kadang ada salesperson yang terus menekan meskipun prospek sudah mengatakan tidak tertarik. Ini adalah langkah yang salah. Jika prospek menyatakan tidak tertarik, maka sudahi saja percakapan Anda, dan katakan terima kasih. Jika Anda tetap memaksa, maka itu sudah masuk kategori mengganggu prospek.
Script
Ketika menghubungi prospek, tentunya Anda berpatokan pada script. Namun, jika hanya berpatokan pada script saja, tentunya ucapan Anda akan kaku. Maka, sebaiknya latih terus script Anda supaya lancar dan seolah-olah Anda tidak menggunakan script tertentu. Sehingga percakapan akan terbina dengan lancar dan menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk comment tapi jangan SPAM ya..