Chef Online - Talent management atau manajemen bakat adalah suatu proses manajemen SDM yang terkait tiga proses, yaitu :
• Mengembangkan dan memperkuat karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan (onboarding).
• Memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan.
• Menarik sebanyak mungkin pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter bekerja pada perusahaan.
Talent management pertama kali diperkenalkan oleh McKinsey & Company following melalui salah satu studi yang dilakukannya tahun 1997. Pada tahun berikutnya, talent management kemudian menjadi salah satu judul buku yang ditulis bersama oleh Ed Michaels, Helen Handfield-Jones, dan Beth Axelrod. Era globalisasi telah membawa perubahan drastis dalam menjalankan bisnis dan mengelola organisasi. Arus informasi dan perubahan yang cepat dan terus menerus, menuntut adaptasi dari perusahaan.
Proses pencarian talenta baru saat ini masih belum mencapai hasil yang maksimal. Mutu dari SDM yang baru direkrut seringkali masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, sehingga perusahaan harus menambah waktu dan tenaga untuk memperbaiki kinerja dari talenta baru tersebut. Talenta dan profesional di perusahaan adalah penggerak utama keberhasilan perusahaan.
Sudut pandang lain mengatakan talent adalah orang - orang yang mempunyai kualitas terbaik yang dibangun, dibina oleh sebuah perusahaan guna proses jangka panjang. Merekalah yang akan menjadi penerus bisnis perusahaan kelak. Mungkin kita tahu biasanya dalam sebuah proses rekrutmen ada lowongan manajemen trainee (MT). Nah inilah salah satu cara perusahaan untuk merekrut para talent-talent tersebut, selain membajak talent perusahaan lain. Mereka akan dibina oleh perusahaan agar dapat menjadi generasi penerus perusahaan. Oleh karena itu proses pembentukan talent-talent membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Change or Die" adalah istilah yang seringkali dipakai untuk menunjukkan bahwa perubahan tidak dapat dihindarkan. Akan tetapi, perusahaan seringkali menghadapi hambatan dalam melakukan perubahan. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan pihak ketiga untuk memberikan pandangan baru, dan sekaligus menjadi katalis dalam proses perubahan.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan talent management sebagai salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia berusaha seoptimal mungkin mengaitkan proser pencarian, pemikatan, pemilihan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, promosi, dan pemindahan pegawai agar terkait dengan bisnis utama perusahaan.
Paradigma yang terkandung dibalik talent management adalah "perusahaan bersaing di level individual". Bila kita berhasil mendapatkan individu-inidividu yang secara rata-rata lebih baik dari pemain lainnya, maka kita akan mendapatkan perusahaan yang akan lebih baik dari pemain lainnya.
Istilah talent management dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Ada beberapa persepsi :
1. Bagi sebagian pihak, semua orang dianggap memiliki talent, sehingga kita harus mengidentifikasi dan mengembangkan semua talent tersebut.
2. Hanya sebagian kecil pegawai yang dapat disebut memiliki talent, sehingga kita hanya perlu mengidentifikasi sebagian kecil pegawai yang memiliki talent tersebut dan mengembangkannya.
Kedua persepsi talent management ini ada dalam praktek industri. Dalam praktek manajemen SDM berbasis kompetensi, kedua praktek ini mendapat tempatnya masing-masing. Ini disebabkan dalam penentuan kompetensi, perusahaan dapat membuat kompetensi yang berlaku generik untuk semua pegawai, kompetensi yang berlaku sesuai dengan peran dan tanggung jawab pegawai di level struktural dan fungsinya, atau bahkan kompetensi fungsional yang benar-benar terkait dengan kompetensi inti perusahaan.
Lalu bagaimana jadinya apabila para talent yang sudah dibina lama tersebut dibajak oleh perusahaan lain? Maka dari itu, sudah merupakan tugas perusahaan agar para talent tersebut betah di tempat kerjanya. Sebab apabila tidak, kerugian yang besar pasti akan menimpa perusahaan. Disamping materi yang sudah dikeluarkan, perusahaan juga akan mengalami kerugian dari sisi tenaga dan waktu. Perusahaan harus mencari lagi orang baru dan harus melatihnya dari nol. Dengan demikian perusahaan akan lambat berkembang.
Tapi secara umum perusahaan akan melakukan sebuah proses talent management yang terdiri atas :
1. Proses rekrutmen dan seleksi yang ketat. Inilah proses awal karir sebuah talent akan memasuki sebuah perusahaan. Dengan melakukan langkah ini, perusahaan akan mendapatkan talent-talent yang berkualitas.
2. Pemetaan talent. Hal ini dilakukan agar para talent dapat dikelompokan kedalam kompetensi dan keahliannya masing - masing. Pihak perusahaan akan dengan mudah memantau perkembangan setiap talentnya.
3. Talent pool. Merupakan sebuah hasil saringan dari para talent terbaik di setiap kelompoknya. Para talent best of the best yang dimasukkan dalam talent pool ini akan dibandrol "NOT FOR SALE" untuk perusahaan lain. Karena merekalah yang akan dipromosikan guna meneruskan kepemimpinan bisnis perusahaan. Biasanya talent pool ini berisikan 3% dari setiap populasi karyawan setiap unit.
4. Talent satisfaction. Inilah faktor kunci yang akan menjadikan para talent betah bekerja di sebuah perusahaan. Program ini memanjakan para talent dengan berbagai fasilitas dan pengembangan. Hal ini meliputi :
- Kebutuhan untuk hidup. Para talent akan diberikan sistem renumerasi pendapatan yang kompetitif dengan perusahaan lain. Barbagai fasilitas dan kemudahan dalam menyikapi beban hidup harus disediakan perusahaan. Kalu perlu lebih besar dari perusahaan lain.
- Kebutuhan untuk berkembang. Para talent juga manusia. Kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri juga amat dibutuhkan. Oleh karena itu pengembangan karir yang jelas dan kesempatan untuk belajar yang besar amat diminati para talent.
- Kebutuhan untuk berkontribusi. Para takent membutuhkan sebuah tantangan dan keinginan yang besar dalam memajukan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan yang memberikan kebebasan dan kreativitas yang besar kepada para talent akan membuat mereka berlama - lama di kantor.
- Kebutuhan untuk dicintai. Budaya kerja yang nyaman layaknya hidup di tengah keluarga merupakan salah satu keinginan setiap karyawan. Dengan budaya kerja yang demikian dapat menghidupkan mental para talent.
- Kebutuhan untuk meninggalkan warisan. Para talent akan berlomba-lomba untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaanapabila perusahaan menghargai setiap kerja mereka. Hasil karya mereka akan terekam terus diperusahaan sampai diganti dengan yang lebih baik.
Demikian sekilas yang perlu dilakukan perusahaan agar para karyawan yang memiliki talent tidak tergiur tawaran perusahaan lain. Tapi langkah-langkah tersebut sangat bergantung dari penilaian para talent itu sendiri. Semoga bermanfaat.
• Mengembangkan dan memperkuat karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan (onboarding).
• Memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan.
• Menarik sebanyak mungkin pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter bekerja pada perusahaan.
Talent management pertama kali diperkenalkan oleh McKinsey & Company following melalui salah satu studi yang dilakukannya tahun 1997. Pada tahun berikutnya, talent management kemudian menjadi salah satu judul buku yang ditulis bersama oleh Ed Michaels, Helen Handfield-Jones, dan Beth Axelrod. Era globalisasi telah membawa perubahan drastis dalam menjalankan bisnis dan mengelola organisasi. Arus informasi dan perubahan yang cepat dan terus menerus, menuntut adaptasi dari perusahaan.
Proses pencarian talenta baru saat ini masih belum mencapai hasil yang maksimal. Mutu dari SDM yang baru direkrut seringkali masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, sehingga perusahaan harus menambah waktu dan tenaga untuk memperbaiki kinerja dari talenta baru tersebut. Talenta dan profesional di perusahaan adalah penggerak utama keberhasilan perusahaan.
Sudut pandang lain mengatakan talent adalah orang - orang yang mempunyai kualitas terbaik yang dibangun, dibina oleh sebuah perusahaan guna proses jangka panjang. Merekalah yang akan menjadi penerus bisnis perusahaan kelak. Mungkin kita tahu biasanya dalam sebuah proses rekrutmen ada lowongan manajemen trainee (MT). Nah inilah salah satu cara perusahaan untuk merekrut para talent-talent tersebut, selain membajak talent perusahaan lain. Mereka akan dibina oleh perusahaan agar dapat menjadi generasi penerus perusahaan. Oleh karena itu proses pembentukan talent-talent membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Change or Die" adalah istilah yang seringkali dipakai untuk menunjukkan bahwa perubahan tidak dapat dihindarkan. Akan tetapi, perusahaan seringkali menghadapi hambatan dalam melakukan perubahan. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan pihak ketiga untuk memberikan pandangan baru, dan sekaligus menjadi katalis dalam proses perubahan.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan talent management sebagai salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia berusaha seoptimal mungkin mengaitkan proser pencarian, pemikatan, pemilihan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, promosi, dan pemindahan pegawai agar terkait dengan bisnis utama perusahaan.
Paradigma yang terkandung dibalik talent management adalah "perusahaan bersaing di level individual". Bila kita berhasil mendapatkan individu-inidividu yang secara rata-rata lebih baik dari pemain lainnya, maka kita akan mendapatkan perusahaan yang akan lebih baik dari pemain lainnya.
Istilah talent management dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Ada beberapa persepsi :
1. Bagi sebagian pihak, semua orang dianggap memiliki talent, sehingga kita harus mengidentifikasi dan mengembangkan semua talent tersebut.
2. Hanya sebagian kecil pegawai yang dapat disebut memiliki talent, sehingga kita hanya perlu mengidentifikasi sebagian kecil pegawai yang memiliki talent tersebut dan mengembangkannya.
Kedua persepsi talent management ini ada dalam praktek industri. Dalam praktek manajemen SDM berbasis kompetensi, kedua praktek ini mendapat tempatnya masing-masing. Ini disebabkan dalam penentuan kompetensi, perusahaan dapat membuat kompetensi yang berlaku generik untuk semua pegawai, kompetensi yang berlaku sesuai dengan peran dan tanggung jawab pegawai di level struktural dan fungsinya, atau bahkan kompetensi fungsional yang benar-benar terkait dengan kompetensi inti perusahaan.
Lalu bagaimana jadinya apabila para talent yang sudah dibina lama tersebut dibajak oleh perusahaan lain? Maka dari itu, sudah merupakan tugas perusahaan agar para talent tersebut betah di tempat kerjanya. Sebab apabila tidak, kerugian yang besar pasti akan menimpa perusahaan. Disamping materi yang sudah dikeluarkan, perusahaan juga akan mengalami kerugian dari sisi tenaga dan waktu. Perusahaan harus mencari lagi orang baru dan harus melatihnya dari nol. Dengan demikian perusahaan akan lambat berkembang.
Tapi secara umum perusahaan akan melakukan sebuah proses talent management yang terdiri atas :
1. Proses rekrutmen dan seleksi yang ketat. Inilah proses awal karir sebuah talent akan memasuki sebuah perusahaan. Dengan melakukan langkah ini, perusahaan akan mendapatkan talent-talent yang berkualitas.
2. Pemetaan talent. Hal ini dilakukan agar para talent dapat dikelompokan kedalam kompetensi dan keahliannya masing - masing. Pihak perusahaan akan dengan mudah memantau perkembangan setiap talentnya.
3. Talent pool. Merupakan sebuah hasil saringan dari para talent terbaik di setiap kelompoknya. Para talent best of the best yang dimasukkan dalam talent pool ini akan dibandrol "NOT FOR SALE" untuk perusahaan lain. Karena merekalah yang akan dipromosikan guna meneruskan kepemimpinan bisnis perusahaan. Biasanya talent pool ini berisikan 3% dari setiap populasi karyawan setiap unit.
4. Talent satisfaction. Inilah faktor kunci yang akan menjadikan para talent betah bekerja di sebuah perusahaan. Program ini memanjakan para talent dengan berbagai fasilitas dan pengembangan. Hal ini meliputi :
- Kebutuhan untuk hidup. Para talent akan diberikan sistem renumerasi pendapatan yang kompetitif dengan perusahaan lain. Barbagai fasilitas dan kemudahan dalam menyikapi beban hidup harus disediakan perusahaan. Kalu perlu lebih besar dari perusahaan lain.
- Kebutuhan untuk berkembang. Para talent juga manusia. Kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri juga amat dibutuhkan. Oleh karena itu pengembangan karir yang jelas dan kesempatan untuk belajar yang besar amat diminati para talent.
- Kebutuhan untuk berkontribusi. Para takent membutuhkan sebuah tantangan dan keinginan yang besar dalam memajukan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan yang memberikan kebebasan dan kreativitas yang besar kepada para talent akan membuat mereka berlama - lama di kantor.
- Kebutuhan untuk dicintai. Budaya kerja yang nyaman layaknya hidup di tengah keluarga merupakan salah satu keinginan setiap karyawan. Dengan budaya kerja yang demikian dapat menghidupkan mental para talent.
- Kebutuhan untuk meninggalkan warisan. Para talent akan berlomba-lomba untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaanapabila perusahaan menghargai setiap kerja mereka. Hasil karya mereka akan terekam terus diperusahaan sampai diganti dengan yang lebih baik.
Demikian sekilas yang perlu dilakukan perusahaan agar para karyawan yang memiliki talent tidak tergiur tawaran perusahaan lain. Tapi langkah-langkah tersebut sangat bergantung dari penilaian para talent itu sendiri. Semoga bermanfaat.
Nice post.. Talent Management saat ini begitu trendi... setelah adanya sistem yang disebut Human Capital Management.
BalasHapusUntuk melengkapi pemahaman tentang Talent Management...!! silahkan klik blog aku.