3 Tips Usaha Kecil dalam Bertahan di Tengah Krisis

Chef Online - Krisis perekonomian dan resesi global mengakibatkan banyak perusahaan-perusahaan raksasa harus ambruk dan gulung tikar. Sementara itu, bagi usaha kecil, krisis ini bisa menjadi ancaman sekaligus peluang. Bagaimana bisa begitu? Dan bagaimana usaha kecil bisa mengubah ancaman menjadi peluang di tengah krisis?

Hari demi hari berjalan, dan berita buruk mengenai perekonomian terus mendera. Satu demi persatu korban berjatuhan, baik yang bangkrut hingga mengalami kondisi nyaris bangkrut. Mulai dari Bear Stearns, Lehman Brothers, AIG, General Motors hingga Circuit City dan sejumlah nama lainnya, kebesaran mereka tidak menjanjikan akan kesuksesan yang going concern.

Dalam kondisi perekonomian yang serba sulit ini, maka besarnya skala operasional yang dimiliki perusahaan besar justru menjadi momok bagi mereka. Konsumen yang memangkas pengeluaran mengakibatkan perusahaan mengalami kehilangan penjualan yang besar. Di pihak lain, perusahaan harus tetap membiayai operasional harian yang punya skala besar. Arus kas masuk tidak sebanding dengan yang keluar. Sehingga, kejatuhan tidak bisa dihindari lagi.

Sementara itu, bagi usaha kecil, kondisinya tentu juga semakin sulit di tengah perekonomian seperti ini. Namun, bukan berarti usaha kecil tidak bisa mengubah ancaman menjadi peluang di tengah krisis global ini. Berikut ini adalah beberapa guideline singkat bagi usaha kecil:

Keep Lean
Pertama, usaha kecil harus memastikan bahwa organisasinya cukup lean atau ramping. Artinya, perusahaan tidak memanfaatkan terlalu banyak sumber daya.Sumber daya yang saat ini ada sebaiknya dimanfaatkan dulu sebaik mungkin.

Misalnya perusahaan tergoda untuk melakukan ekspansi, yang tentunya akan memperluas skala operasi. Hal ini perlu dipertimbangkan secara masak-masak, karena tentunya ini akan membutuhkan sumber daya yang semakin besar. Begitu pula dengan SDM, sebaiknya dibiarkan ramping. Spesialisasi tidak masalah, namun sebaiknya potensi tiap orang dimaksimalkan terlebih dulu, sehingga menekan biaya.

Keep Differentiation
Meskipun bisnis Anda cuma usaha kecil, namun bukan berarti diferensiasi bisa Anda tinggalkan. Justru diferensiasilah yang menjadi kekuatan Anda dibandingkan dengan pesaing besar. Misalnya, Anda bisa mengamati kekuatan dan kelemahan dari bisnis pesaing, kemudian sasar titik kelemahan pesaing.

Contohnya adalah bisnis makanan. Kita bisa melihat bahwa saat ini warung-warung tenda tidak kalah suksesnya dibandingkan dengan restoran besar. Bahkan dalam beberapa segi mungkin mereka menang, misalnya rasa dan harga. Jika Anda bisa menciptakan makanan dengan cita rasa yang berbeda, itupun sudah menjadi diferensiasi.

Keep Marketing + Service
Seringkali masalah utama dari usaha kecil adalah dari segi pemasaran. Namun, di era sekarang ini, bahkan aktivitas pemasaran tidak membutuhkan harga mahal. Anda bisa melakukan promosi melalui internet, yang biayanya lebih murah, hingga menyebarkan informasi melalui milis, forum, ataupun situs social networking. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak melakukan pemasaran.

Dan yang terpenting, jaga selalu pelayanan Anda dengan baik. Karena pelanggan yang puas, cenderung untuk melakukan word-of-mouth ataupun memberi rekomendasi kepada temannya, yang tentunya ini bermanfaat sebagai aktivitas pemasaran bagi bisnis Anda.

4 komentar:

  1. kalo semua pelaku UKM di Indonesia bisa ngejalanin trik kaya gini banyak yang bisa bertahan bahkan bisa menjadi aset negara kayak di Cina nih mas..
    Nice post..

    BalasHapus
  2. 3 tips ini sangat bermanfaat... apalagi buat memotivasi UKM-UKM di negeri ini, salam kenal balik mas

    BalasHapus

Yuk comment tapi jangan SPAM ya..