Chef Online - Apakah anda puas dengan pekerjaan dan kantor Anda sekarang? Apa kira-kira yang membuat Anda sudah/belum puas?
Kita tahu kepuasan karyawan, merupakan salah satu elemen penting untuk membangun kinerja perusahaan yang mencorong. Segenap program untuk membangun kepuasan pelanggan misalnya, bisa berakhir dengan tragis jika ia tidak disertai dengan program untuk memuaskan karyawan secara sistematis. Sebab, bagaimana mungkin front-line Anda bisa mengulurkan senyum penuh kerenyahan kepada para pelanggan jika ia selalu nggerundel dengan gaji yang diterimanya?
Kepuasan karyawan merupakan suatu proses panjang dan berkesinambungan, dan di "pupuk" di sepanjang perjalanan hubungan (relationship) antara pihak perusahaan dengan karyawan. Mustahil rasanya karyawan akan loyal apabila sepanjang pengalamannya berinteraksi dengan perusahaan dia tidak merasakan pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
Baik buruknya nilai yang diterima karyawan, keluaran produk dan primanya pelayanan sudah pasti berasal dari para karyawan yang "betah" bekerja di perusahaan; tidak hanya betah tetapi juga "bergerak", dalam artian meningkat produktivitasnya. Betah dan produktif di sini tidak terpisahkan, karena banyak kasus para karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun di perusahaan, namun tidak memberikan nilai produktivitas kepada perusahaan.
Itulah mengapa banyak perusahaan kelas dunia menaruh perhatian yang amat serius untuk mengelola kepuasan para karyawannya. Di tanah air sendiri, kini juga makin banyak perusahaan melakukan sejumlah inisiatif untuk memuaskan para best talents mereka sehingga tetap betah bertahan dan enjoy dalam bekerja.
Karyawan yang loyal dan produktif tentu tidak otomatis terjadi tanpa terbangunnya terlebih dahulu rasa kepuasan dari dalam diri sang karyawan, terhadap pekerjaannya, atasannya, peralatan dan fasilitas, serta aspek-aspek lainnya. Banyak terjadi karyawan di'tekan' untuk bekerja demi mencapai target target tertentu, namun tidak didukung dengan peralatan/sarana, otoritas, bimbingan atasan, sehingga alhasil berdampak kepada buruknya proses dan tentunya hasil akhir (produk) yang diberikan oleh karyawan.
Salah satu inisiatif itu misalnya adalah dengan melakukan survei kepuasan karyawan secara reguler (misal setiap tahun sekali). Melalui survei ini diharapkan pihak perusahaan bisa memperoleh informasi yang berharga dalam merancang program kepuasan yang tepat sasaran.
Elemen kepuasan karyawan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya (job content)
2. Kepuasan karyawan terhadap kebijakan perusahaan dalam memberikan gaji dan tunjangan-tunjangan lain pada pegawainya.
3. Kepuasan karyawan terhadap atasan
4. Kepuasan karyawan terhadap lingkungan kerja (baik lingkungan fisik seperti tata ruangan ataupun lingkungan non fisik seperti relasi dengan kerja, atau suasana kerja)
Penting bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan demi tercapainya kepuasan, dimana hal tersebut akan membentuk komitmen dari karyawan terhadap perusahaan. Ketika perusahaan telah mendapat komitmen dari karyawannya, maka perusahaan telah memiliki karyawan yang setia, berusaha keras untuk mencapai tujuan perusahaan dan percaya pada nilai-nilai perusahaan.
Kita tahu kepuasan karyawan, merupakan salah satu elemen penting untuk membangun kinerja perusahaan yang mencorong. Segenap program untuk membangun kepuasan pelanggan misalnya, bisa berakhir dengan tragis jika ia tidak disertai dengan program untuk memuaskan karyawan secara sistematis. Sebab, bagaimana mungkin front-line Anda bisa mengulurkan senyum penuh kerenyahan kepada para pelanggan jika ia selalu nggerundel dengan gaji yang diterimanya?
Kepuasan karyawan merupakan suatu proses panjang dan berkesinambungan, dan di "pupuk" di sepanjang perjalanan hubungan (relationship) antara pihak perusahaan dengan karyawan. Mustahil rasanya karyawan akan loyal apabila sepanjang pengalamannya berinteraksi dengan perusahaan dia tidak merasakan pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
Baik buruknya nilai yang diterima karyawan, keluaran produk dan primanya pelayanan sudah pasti berasal dari para karyawan yang "betah" bekerja di perusahaan; tidak hanya betah tetapi juga "bergerak", dalam artian meningkat produktivitasnya. Betah dan produktif di sini tidak terpisahkan, karena banyak kasus para karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun di perusahaan, namun tidak memberikan nilai produktivitas kepada perusahaan.
Itulah mengapa banyak perusahaan kelas dunia menaruh perhatian yang amat serius untuk mengelola kepuasan para karyawannya. Di tanah air sendiri, kini juga makin banyak perusahaan melakukan sejumlah inisiatif untuk memuaskan para best talents mereka sehingga tetap betah bertahan dan enjoy dalam bekerja.
Karyawan yang loyal dan produktif tentu tidak otomatis terjadi tanpa terbangunnya terlebih dahulu rasa kepuasan dari dalam diri sang karyawan, terhadap pekerjaannya, atasannya, peralatan dan fasilitas, serta aspek-aspek lainnya. Banyak terjadi karyawan di'tekan' untuk bekerja demi mencapai target target tertentu, namun tidak didukung dengan peralatan/sarana, otoritas, bimbingan atasan, sehingga alhasil berdampak kepada buruknya proses dan tentunya hasil akhir (produk) yang diberikan oleh karyawan.
Salah satu inisiatif itu misalnya adalah dengan melakukan survei kepuasan karyawan secara reguler (misal setiap tahun sekali). Melalui survei ini diharapkan pihak perusahaan bisa memperoleh informasi yang berharga dalam merancang program kepuasan yang tepat sasaran.
Elemen kepuasan karyawan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya (job content)
2. Kepuasan karyawan terhadap kebijakan perusahaan dalam memberikan gaji dan tunjangan-tunjangan lain pada pegawainya.
3. Kepuasan karyawan terhadap atasan
4. Kepuasan karyawan terhadap lingkungan kerja (baik lingkungan fisik seperti tata ruangan ataupun lingkungan non fisik seperti relasi dengan kerja, atau suasana kerja)
Penting bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan demi tercapainya kepuasan, dimana hal tersebut akan membentuk komitmen dari karyawan terhadap perusahaan. Ketika perusahaan telah mendapat komitmen dari karyawannya, maka perusahaan telah memiliki karyawan yang setia, berusaha keras untuk mencapai tujuan perusahaan dan percaya pada nilai-nilai perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk comment tapi jangan SPAM ya..