
Chef Online - Malam itu, orang-orang berkerumun di depan bar. Saling bertemu pandang dan bercengkerama sembari memesan minuman. Mereka akan mendapat suguhan spesial dari master bartender, Johan Andriansyah. Johan Andriansyah adalah bartender di acara A Very Fine Girls Night Out, di Mega Lounge Bar, yang digelar Jum'at malam lalu.
Johan adalah bartender berpengalaman. Dua tahun ia bergelut di industri minuman. Ia piawai di bidang gastronomi--seni meramu makanan dan minuman--dan mixology--meracik minuman di Jakarta. Dari kreasinya, Johan kesohor dengan minuman bernama mojito of the future.
Jum'at malam lalu, tempat kongko yang berlokasi di Mega Lounge Mega Matra Hotel, Jakarta, itu didominasi kaum hawa. Meski ada juga pria yang datang, yang tentunya selain ingin menikmati minuman, juga menyimak para perempuan. Di antaranya Endra dan Victor yang duduk di depan bar. Dua saudara sepupu itu mengaku kerap nongkrong di tempat yang disesaki kaum urban ini. Saat itu mereka ditemani teman perempuannya. "Gue sering ke sini kalau liburan semester aja," ujar Endra, mahasiswa Universitas Nasional Singapura.
Pria 23 tahun ini doyan dengan racikan minuman gin tonic di tempat ini. Gin, menurut Endra, lebih enak ketimbang vodka. Apalagi, kata dia, di Social House, gin bermerek Bombay Saphire ini dikucuri lemon. Baginya, sangat enak. Untuk meneguk gin tonic dobel, ia membayar Rp 80 ribu. "Kalau wine, saya suka yang merah," ujarnya.
Meski malam semakin larut, ruangan masih dipenuhi wewangian parfum yang ditebar dari tubuh tetamu. Di bar pun Johan masih sibuk beratraksi menggoyang shaker--alat pencampur minuman--,yang ia lempar-lempar. Tertulis menu koktail di papan tulis bar. Mulai dari royal blush ala Johan hingga rambutini. Semuanya ada sembilan jenis koktail.
Keriuhan para sosialita ini memang didukung tempat yang memadai. Suasananya cukup ciamik. Ada lampu-lampu suar kecil memancar ke setiap sudut resto, dilengkapi musik yang hentakannya tidak terlalu cepat. Asep, sang waiter, menyebutkan tembang yang diputar merupakan lagu-lagu dan musik vintage, yakni gabungan antara lagu zaman dulu dan house music. "Jadi beat-nya tidak terlalu cepat," ujarnya.
Dekorasi ruangan dibuat natural. Warna-warna kayu begitu dominan. Uniknya, sekat area dibatasi deretan rak lemari kayu yang memajang botol-botol wine dan kaleng kopi. Di area lounge, tampak meja bar dengan panjang kira-kira empat meter. Bar itu menghadap ke tempat duduk pengunjung.
Di resto dan bar seluas 25 meter persegi ini, pengunjung memang disodori berbagai minuman spirit seperti wisky dan vodka. Harganya mulai Rp 70-80 ribu. Ada yang reguler, premium, dan super premium. Sebut saja Johnnie Walker Black Label yang dihargai Rp 75 ribu. Sedangkan mocktail dipatok mulai Rp 25 ribu. Bagi pecinta kopi, tersedia juga cappuccino dan double espresso seharga Rp 20-25 ribu.
Menurut Marketing Public Relations Indrayana--satu grup dengan Social House-- pengunjung lain bisa menikmati semua koktail buatan Johan bartender itu seharga Rp 95 ribu. Indrayana menyebutkan acara ini merupakan satu dari empat rangkaian yang bakal digelar Menteng Group. "Satu kali di Mega Lounge e Bar.
Johan adalah bartender berpengalaman. Dua tahun ia bergelut di industri minuman. Ia piawai di bidang gastronomi--seni meramu makanan dan minuman--dan mixology--meracik minuman di Jakarta. Dari kreasinya, Johan kesohor dengan minuman bernama mojito of the future.
Jum'at malam lalu, tempat kongko yang berlokasi di Mega Lounge Mega Matra Hotel, Jakarta, itu didominasi kaum hawa. Meski ada juga pria yang datang, yang tentunya selain ingin menikmati minuman, juga menyimak para perempuan. Di antaranya Endra dan Victor yang duduk di depan bar. Dua saudara sepupu itu mengaku kerap nongkrong di tempat yang disesaki kaum urban ini. Saat itu mereka ditemani teman perempuannya. "Gue sering ke sini kalau liburan semester aja," ujar Endra, mahasiswa Universitas Nasional Singapura.
Pria 23 tahun ini doyan dengan racikan minuman gin tonic di tempat ini. Gin, menurut Endra, lebih enak ketimbang vodka. Apalagi, kata dia, di Social House, gin bermerek Bombay Saphire ini dikucuri lemon. Baginya, sangat enak. Untuk meneguk gin tonic dobel, ia membayar Rp 80 ribu. "Kalau wine, saya suka yang merah," ujarnya.
Meski malam semakin larut, ruangan masih dipenuhi wewangian parfum yang ditebar dari tubuh tetamu. Di bar pun Johan masih sibuk beratraksi menggoyang shaker--alat pencampur minuman--,yang ia lempar-lempar. Tertulis menu koktail di papan tulis bar. Mulai dari royal blush ala Johan hingga rambutini. Semuanya ada sembilan jenis koktail.
Keriuhan para sosialita ini memang didukung tempat yang memadai. Suasananya cukup ciamik. Ada lampu-lampu suar kecil memancar ke setiap sudut resto, dilengkapi musik yang hentakannya tidak terlalu cepat. Asep, sang waiter, menyebutkan tembang yang diputar merupakan lagu-lagu dan musik vintage, yakni gabungan antara lagu zaman dulu dan house music. "Jadi beat-nya tidak terlalu cepat," ujarnya.
Dekorasi ruangan dibuat natural. Warna-warna kayu begitu dominan. Uniknya, sekat area dibatasi deretan rak lemari kayu yang memajang botol-botol wine dan kaleng kopi. Di area lounge, tampak meja bar dengan panjang kira-kira empat meter. Bar itu menghadap ke tempat duduk pengunjung.
Di resto dan bar seluas 25 meter persegi ini, pengunjung memang disodori berbagai minuman spirit seperti wisky dan vodka. Harganya mulai Rp 70-80 ribu. Ada yang reguler, premium, dan super premium. Sebut saja Johnnie Walker Black Label yang dihargai Rp 75 ribu. Sedangkan mocktail dipatok mulai Rp 25 ribu. Bagi pecinta kopi, tersedia juga cappuccino dan double espresso seharga Rp 20-25 ribu.
Menurut Marketing Public Relations Indrayana--satu grup dengan Social House-- pengunjung lain bisa menikmati semua koktail buatan Johan bartender itu seharga Rp 95 ribu. Indrayana menyebutkan acara ini merupakan satu dari empat rangkaian yang bakal digelar Menteng Group. "Satu kali di Mega Lounge e Bar.
1 komentar:
mas aku suka minuman vodka..gimana sih cara ngeracih agar enak diminumnya.makasih
Posting Komentar
Yuk comment tapi jangan SPAM ya..