Chef Online - Meski sudah ditutup, biasanya tempat prostitusi masih dibayangi citra negatif. Namun tidak begitu di San Diego, sebuah pusat prostitusi di kota ini malah sukses menjadi tempat wisata kuliner.

Tempat itu bernama Gaslamp District. Dikisahkan, area yang berada tepat di depan San Diego Convention Center ini pada awal 1900 terkenal lantaran menjadi sarang prostitusi yang barkedok bar.

Situasi Gaslamp District pada masa itu memang kurang ditanggapi. Saloon alias bar yang bertebaran tak hanya menjajakan minuman, tapi juga urusan bawah perut lelaki hidung belang. Tak tanggung-tanggung, jumlah wanita nakal yang mangkal dikatakan mencapai 350 orang yang berasal dari 120 tempat.

Hingga pada tahun 1914, pihak berwajib bertindak tegas dengan maksud untuk menata kembali wilayah tersebut. Sebanyak 138 PSK ditangkap polisi dan beberapa di antaranya dikirim ke Los Angeles dengan kereta api.

Berangsur-angsur Gaslamp District mengalami perubahan. Hanya saja perubahan yang terjadi bukan dari tatanan bangunan di area tersebut, melainkan para penghuninya yang malah membuat Gaslamp District menjadi landmark San Diego.

Sisa-sisa sejarah perjalanan Gaslamp pun bisa dilihat dari sejumlah bangunan yang berdiri di kawasan itu yang meski sudah direnovasi tapi tidak dihilangkan nilai historisnya. Di pintu masuk utama, pengunjung disambut dengan papan nama yang bertuliskan 'Historic Heart of San Diego'.

Area dengan lalu lintas dua arah ini memiliki begitu banyak restoran, kafe, hingga bar yang siap menjajakan rasa penasaran para pelancong terhadap masakan San Diego. Banyak pilihan yang tersaji, mulai dari kelas elite dengan sajian wine hingga kelas kaki lima yang beratapkan langit.

Dari pilihan makanan, memang sebagian besar yang tersaji western food. Hanya saja, jika teliti ada pula yang menyajikan masakan Meksiko. Hal itu lumrah saja, sebab Meksiko merupakan 'tetangga' San Diego. Maksudnya kedua wilayah berbeda negara tersebut hanya dipisahkan dengan perbatasan. Jadi cukup banyak pula warga Meksiko yang coba mengadu nasib di kota ke-6 terbesar di AS ini.

Selain itu, bagi penganut muslim juga harus hati-hati ketika memesan suguhan. Pastikan makanan yang Anda pesan tersebut tak mengandung babi dengan menanyakan langsung ke pelayan. Jangan sungkan bertanya, sebab beberapa dari restoran tidak mencantumkan daging apa yang mereka gunakan di daftar menu.

Untuk urusan kantong, harga makanan di restoran bertaraf 'biasa' bisa didapatkan dengan modal US$ 10-15 plus minum. Sedangkan untuk restoran elite tarifnya mulai dari US$ 20.

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk comment tapi jangan SPAM ya..