SDM merupakan kunci sukses sebuah perusahaan yang merupakan sebagai insiator dan agen perubahan terus-menerus, pembentuk proses serta budaya yang secara bersama meningkatkan kemampuan perusahaan. SDM yang ada dalam tiap-tiap perusahaan memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi. Dengan perbedaan (diversity) yang cukup besar tersebut berarti kemampuan sebagai ’agent of change’ juga akan berbeda-beda.
Namun demikian, usaha perubahan dalam perusahaan membutuhkan partisipasi dari seluruh karyawannya itu akan tercapai bila juga ada kemauan dari masing-masing individu karyawan untuk berperan sebagai agen perubahan, tidak hanya sekedar mengandalkan kemampuannya saja.
Seorang pimpinan perusahaan harus mampu mengikut sertakan karyawan, agar memahami secara jelas apa Visi/Misi perusahaan. Hal ini sangat perlu, agar karyawan dapat memahami apa tujuan jangka panjang perusahaan, dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Kemauan karyawan dalam berpartisipasi dalam perusahaannya, biasanya tergantung pada tujuan apa yang ingin diraih oleh karyawan tersebut dengan bergabung dalam perusahaan yang bersangkutan. Kontribusi karyawan terhadap perusahaan akan semakin tinggi bila perusahaan dapat memberikan apa yang menjadi keinginan karyawan. Dengan kata lain, kemauan karyawan untuk memberikan sumbangan kepada tempat kerjanya sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang pemimpin perusahaan dalam memenuhi tujuan dan harapan-harapan karyawan.
Dalam pengintegrasian antara tujuan individu dan tujuan perusahaan, sangat dibutuhkan peran dari seorang pemimpin yang dapat benar-benar mengerti apa tujuan masing-masing pihak. Pemimpin diperlukan untuk menentukan tujuan, mengalokasikan sumberdaya yang langka, memfokuskan perhatian pada tujuan-tujuan perusahaan, mengkoordinasikan perubahan, membina kontak antar pribadi dengan pengikutnya, menetapkan arah yang benar atau yang paling baik bila kegagalan terjadi. Jelaslah disini bahwa pemimpin harus mampu memainkan perannya demi kepentingan organisasi melalui bawahannya.
Dengan memahami dan mengetahui misi perusahaan (misal, antara lain memberi penghargaan kepada SDM, yang merupakan asset utama perusahaan), maka karyawan tersebut akan merasa diikut sertakan dalam mencapai tujuan perusahaan, dan hasil akhirnya karyawan juga akan ikut menikmati. Dengan menyadari hal tersebut, karyawan akan lebih mudah memahami serta menyadari bahwa perusahaan harus tumbuh dan berkembang, agar dapat bersaing dengan kompetitornya. Dan apabila semua langkah-langkah diatas telah diterapkan maka perubahan-perubahan atau kebijakan-kebijakan baru dalam perusahaan akan menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi para karyawan. Dan mereka tidak segan-segan untuk langsung terjun berpartisipasi untuk mendorong kelangsungan laju pertumbuhan perusahaan.
Namun demikian, usaha perubahan dalam perusahaan membutuhkan partisipasi dari seluruh karyawannya itu akan tercapai bila juga ada kemauan dari masing-masing individu karyawan untuk berperan sebagai agen perubahan, tidak hanya sekedar mengandalkan kemampuannya saja.
Seorang pimpinan perusahaan harus mampu mengikut sertakan karyawan, agar memahami secara jelas apa Visi/Misi perusahaan. Hal ini sangat perlu, agar karyawan dapat memahami apa tujuan jangka panjang perusahaan, dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Kemauan karyawan dalam berpartisipasi dalam perusahaannya, biasanya tergantung pada tujuan apa yang ingin diraih oleh karyawan tersebut dengan bergabung dalam perusahaan yang bersangkutan. Kontribusi karyawan terhadap perusahaan akan semakin tinggi bila perusahaan dapat memberikan apa yang menjadi keinginan karyawan. Dengan kata lain, kemauan karyawan untuk memberikan sumbangan kepada tempat kerjanya sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang pemimpin perusahaan dalam memenuhi tujuan dan harapan-harapan karyawan.
Dalam pengintegrasian antara tujuan individu dan tujuan perusahaan, sangat dibutuhkan peran dari seorang pemimpin yang dapat benar-benar mengerti apa tujuan masing-masing pihak. Pemimpin diperlukan untuk menentukan tujuan, mengalokasikan sumberdaya yang langka, memfokuskan perhatian pada tujuan-tujuan perusahaan, mengkoordinasikan perubahan, membina kontak antar pribadi dengan pengikutnya, menetapkan arah yang benar atau yang paling baik bila kegagalan terjadi. Jelaslah disini bahwa pemimpin harus mampu memainkan perannya demi kepentingan organisasi melalui bawahannya.
Dengan memahami dan mengetahui misi perusahaan (misal, antara lain memberi penghargaan kepada SDM, yang merupakan asset utama perusahaan), maka karyawan tersebut akan merasa diikut sertakan dalam mencapai tujuan perusahaan, dan hasil akhirnya karyawan juga akan ikut menikmati. Dengan menyadari hal tersebut, karyawan akan lebih mudah memahami serta menyadari bahwa perusahaan harus tumbuh dan berkembang, agar dapat bersaing dengan kompetitornya. Dan apabila semua langkah-langkah diatas telah diterapkan maka perubahan-perubahan atau kebijakan-kebijakan baru dalam perusahaan akan menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi para karyawan. Dan mereka tidak segan-segan untuk langsung terjun berpartisipasi untuk mendorong kelangsungan laju pertumbuhan perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar
Yuk comment tapi jangan SPAM ya..