(Managementfile - HR) - Seorang yang bertipe Pessimist memandang dunia ini bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Ia merasa bahwa dunia selalu membalikkan badan terhadapnya. Apapun yang terjadi, sebagaimana baiknya, ia tetap memandang segala sesuatu dari kacamata negatif. Misalnya, seorang karyawan yang memperoleh promosi, namun ia bukannya senang, malah tertekan karena memandangnya sebagai beban pekerjaan yang semakin berat.
Solusi menghadapi orang bertipe Pessimist ini memang cukup sulit, karena sulit mengubah sikap yang sudah tertanam kuat dalam diri seseorang, bahkan sudah menjadi karakter. Anda harus terus berfokus untuk membiasakannya selalu memandang sesuatu secara positif. Ini tidak bisa dilakukan secara singkat, melainkan harus berulang-ulang kali, sehingga secara bertahap sikap pesimisnya kian memudar.
The Uncommited
Seorang yang bertipe Uncommited tidak pernah melakukan pekerjaannya dengan serius, sehingga seringkali menjadi hambatan bagi orang lain yang bekerja dengannya. Baginya, pekerjaan adalah prioritas yang belakangan, sehingga ia melakukan pekerjaannya seminimal mungkin. Tidak ada tekad kuat dalam dirinya untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Akibatnya, ketika deadline maka rekan kerja dan tim yang kelimpungan, dan seringkali pekerjaan tim tertunda karena dia.
Untuk mengatasinya, maka Anda harus mengklarifikasi secara terus menerus mengenai tujuan, standard an ekspektasi yang diharapkan terhadap si Uncommited ini. Orang seperti ini juga membutuhkan control yang baik terhadap progress dari pekerjaannya.
The Criticizer
Ketika Anda merasa sedang kreatif menyalurkan ide-ide yang bermunculan di kepala, mungkin Anda akan menghadapi seorang Criticizer yang kerjanya selalu mengkritik. Seorang criticizer selalu berusaha untuk menyatakan ketidaksetujuan terhadap apapun yang Anda sampaikan. Ia akan mencoba mencari-cari kesalahan dan kekurangan, tanpa memberikan feedback yang positif.
Seorang criticizer biasanya hanya focus pada mengkritik, namun kritiknya tidak terlalu spesifik, dan seringkali tidak rasional. Oleh karena itu, Anda bisa menantang seorang criticizer untuk berdebat mengenai contoh, fakta ataupun argumen yang mendukung ketidaksetujuan mereka. Biasanya, ia akan kesulitan dalam mengkritik Anda, karena kritiknya tidak mendasar. Jika Anda punya argument yang kuat, maka tentunya tidak akan jadi masalah bagi Anda.
The Crybaby
Crybaby adalah tipe orang yang terus mengeluh jika hal yang diinginkannya tidak terjadi, atau sesuatu tidak berjalan seperti rencananya. Jika ia bilang A, maka orang lain harus melakukan A dengan tepat. Jika tidak, maka ia akan langsung bersikap negatif, seperti menggerutu, mengeluh bahkan mengurung diri sendiri. Seorang crybaby tidak bisa bekerja dalam tekanan yang kuat, ia merasa seluruh dunia melawan dirinya.
Seorang crybaby membutuhkan lingkungan kerja yang positif, oleh karena itu jangan pernah bosan untuk memberikan dorongan kepadanya. Seorang crybaby membutuhkan motivasi secara konsisten. Mereka juga tidak bisa bekerja dalam tekanan yang tinggi, oleh karena itu jangan memberi tuntutan yang terlalu besar.
The Sacrificer
Seorang sacrificer adalah orang yang datang paling pagi, namun pulang paling larut malam. Ia bersedia untuk menyelesaikan pekerjaan apapun yang Anda minta kepadanya. Hanya saja, sebenarnya ia sendiri mengeluh dan tidak mengerjakannya dengan sepenuh hati. Biasanya, orang seperti ini punya masalah pribadi, dan menjadikan pekerjaan sebagai tempat pelariannya. Masalah utamanya adalah ia merasa bahwa dia punya kontribusi yang besar, namun kurang dihargai.
Menghadapi orang seperti ini, maka Anda harus rajin memberikan feedback yang positif, terutama mengenai penghargaan Anda terhadap kontribusi dan kerja kerasnya. Hal ini penting, karena orang seperti ini butuh pengakuan dan penghargaan supaya sikapnya positif.
The Self-Castigator
Seorang dengan tipe Self-Castigator adalah orang yang kecewa terhadap dirinya sendiri, sehingga sikapnya kemudian negative. Ia kecewa terhadap kondisi yang dihadapinya, mulai dari penampilan, status social dan ekonomi, pendidikan, karir, hingga kinerjanya. Orang seperti ini punya persepsi yang rendah terhadap dirinya sendiri. Jika sesuatu berjalan tidak lancar, maka ia akan menganggap bahwa itu adalah kesalahannya.
Orang dengan tipe self-castigator membutuhkan semangat dari sekitarnya. Kepercayaan dirinya perlu ditingkatkan. Seandainya terjadi masalah dan dia merasa paling bertanggung jawab padahal tidak, tunjukkan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa masalahnya bukan dari dia.
Demikian adalah sebelas tipe kepribadian negative di lingkungan kerja Anda, dan solusi mengatasinya, seperti dikutip dari buku Managing Workplace Negativity karya Gary Topchik. Merasa familiar dengan kepribadian-kepribadian tersebut? Hampir setiap lingkungan kerja memiliki orang-orang dengan kepribadian tersebut. Apakah Anda salah satunya? Atau Anda justru memperoleh dampak negative dari orang tersebut? Yang jelas, kepribadian tersebut memunculkan hambatan supaya pekerjaan berjalan secara efektif.
Solusi menghadapi orang bertipe Pessimist ini memang cukup sulit, karena sulit mengubah sikap yang sudah tertanam kuat dalam diri seseorang, bahkan sudah menjadi karakter. Anda harus terus berfokus untuk membiasakannya selalu memandang sesuatu secara positif. Ini tidak bisa dilakukan secara singkat, melainkan harus berulang-ulang kali, sehingga secara bertahap sikap pesimisnya kian memudar.
The Uncommited
Seorang yang bertipe Uncommited tidak pernah melakukan pekerjaannya dengan serius, sehingga seringkali menjadi hambatan bagi orang lain yang bekerja dengannya. Baginya, pekerjaan adalah prioritas yang belakangan, sehingga ia melakukan pekerjaannya seminimal mungkin. Tidak ada tekad kuat dalam dirinya untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Akibatnya, ketika deadline maka rekan kerja dan tim yang kelimpungan, dan seringkali pekerjaan tim tertunda karena dia.
Untuk mengatasinya, maka Anda harus mengklarifikasi secara terus menerus mengenai tujuan, standard an ekspektasi yang diharapkan terhadap si Uncommited ini. Orang seperti ini juga membutuhkan control yang baik terhadap progress dari pekerjaannya.
The Criticizer
Ketika Anda merasa sedang kreatif menyalurkan ide-ide yang bermunculan di kepala, mungkin Anda akan menghadapi seorang Criticizer yang kerjanya selalu mengkritik. Seorang criticizer selalu berusaha untuk menyatakan ketidaksetujuan terhadap apapun yang Anda sampaikan. Ia akan mencoba mencari-cari kesalahan dan kekurangan, tanpa memberikan feedback yang positif.
Seorang criticizer biasanya hanya focus pada mengkritik, namun kritiknya tidak terlalu spesifik, dan seringkali tidak rasional. Oleh karena itu, Anda bisa menantang seorang criticizer untuk berdebat mengenai contoh, fakta ataupun argumen yang mendukung ketidaksetujuan mereka. Biasanya, ia akan kesulitan dalam mengkritik Anda, karena kritiknya tidak mendasar. Jika Anda punya argument yang kuat, maka tentunya tidak akan jadi masalah bagi Anda.
The Crybaby
Crybaby adalah tipe orang yang terus mengeluh jika hal yang diinginkannya tidak terjadi, atau sesuatu tidak berjalan seperti rencananya. Jika ia bilang A, maka orang lain harus melakukan A dengan tepat. Jika tidak, maka ia akan langsung bersikap negatif, seperti menggerutu, mengeluh bahkan mengurung diri sendiri. Seorang crybaby tidak bisa bekerja dalam tekanan yang kuat, ia merasa seluruh dunia melawan dirinya.
Seorang crybaby membutuhkan lingkungan kerja yang positif, oleh karena itu jangan pernah bosan untuk memberikan dorongan kepadanya. Seorang crybaby membutuhkan motivasi secara konsisten. Mereka juga tidak bisa bekerja dalam tekanan yang tinggi, oleh karena itu jangan memberi tuntutan yang terlalu besar.
The Sacrificer
Seorang sacrificer adalah orang yang datang paling pagi, namun pulang paling larut malam. Ia bersedia untuk menyelesaikan pekerjaan apapun yang Anda minta kepadanya. Hanya saja, sebenarnya ia sendiri mengeluh dan tidak mengerjakannya dengan sepenuh hati. Biasanya, orang seperti ini punya masalah pribadi, dan menjadikan pekerjaan sebagai tempat pelariannya. Masalah utamanya adalah ia merasa bahwa dia punya kontribusi yang besar, namun kurang dihargai.
Menghadapi orang seperti ini, maka Anda harus rajin memberikan feedback yang positif, terutama mengenai penghargaan Anda terhadap kontribusi dan kerja kerasnya. Hal ini penting, karena orang seperti ini butuh pengakuan dan penghargaan supaya sikapnya positif.
The Self-Castigator
Seorang dengan tipe Self-Castigator adalah orang yang kecewa terhadap dirinya sendiri, sehingga sikapnya kemudian negative. Ia kecewa terhadap kondisi yang dihadapinya, mulai dari penampilan, status social dan ekonomi, pendidikan, karir, hingga kinerjanya. Orang seperti ini punya persepsi yang rendah terhadap dirinya sendiri. Jika sesuatu berjalan tidak lancar, maka ia akan menganggap bahwa itu adalah kesalahannya.
Orang dengan tipe self-castigator membutuhkan semangat dari sekitarnya. Kepercayaan dirinya perlu ditingkatkan. Seandainya terjadi masalah dan dia merasa paling bertanggung jawab padahal tidak, tunjukkan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa masalahnya bukan dari dia.
Demikian adalah sebelas tipe kepribadian negative di lingkungan kerja Anda, dan solusi mengatasinya, seperti dikutip dari buku Managing Workplace Negativity karya Gary Topchik. Merasa familiar dengan kepribadian-kepribadian tersebut? Hampir setiap lingkungan kerja memiliki orang-orang dengan kepribadian tersebut. Apakah Anda salah satunya? Atau Anda justru memperoleh dampak negative dari orang tersebut? Yang jelas, kepribadian tersebut memunculkan hambatan supaya pekerjaan berjalan secara efektif.
0 komentar:
Posting Komentar
Yuk comment tapi jangan SPAM ya..