Setiap orang yang bekerja pasti memiliki persoalan tersendiri ketika berada di suatu lingkungan yang baru. Bagaimana bila itu adalah seorang pemimpin ? Tentu saja pasti mengalami tantangan yang sama bila berada di lingkungan yang baru. Pada dasarnya setiap orang yang bekerja di suatu lingkungan kerja yang baru pasti akan mengalami yang namanya tantangan. Sudah tentu setiap orang pasti menginginkan jalan-jalan yang mulus dan baik-baik saja selama dia bekerja di lingkungan yang baru ini.
Begitu juga dengan keberadaan seorang pemimpin. Masalah yang akan dihadapi oleh seorang pemimpin pertama kalinya adalah bagaimana caranya untuk dapat memulai suatu hubungan yang baik dengan karyawan/anak buahnya. Adanya suatu hubungan yang harmonis antara dia sebagai seorang pemimpin dengan anak buah/karyawannya adalah cita-cita sebagai seorang pemimpin. Tentu saja hal ini juga berhubungan dengan adanya kenyamanan di tengah lingkungan kerja yang merupakan syarat penting untuk di penuhi seorang pemimpin kepada anak buah/anggotanya. Tentu saja dalam si pemimpin tidak perlu menjadi gentar selama dia dapat mengatur sagala sesuatunya dengan baik.
Banyak diantara pemimpin menjadi gentar ketika menghadapi banyaknya tuntutan dari anak buah/anggotanya. Dan bila sudah demikian maka ada dua kemungkinan yang akan di lakukan oleh seorang pemimpin yaitu : yang pertama seorang pemimpin akan mulai mencari hal-hal yang mungkin dapat menjadi bahan acuan baginya untuk dapat menjadi seperti apa yang diinginkan oleh anak bua/karyawannya atau yang kedua malah sebaiknya menjadi seorang pemimpin yang tidak peduli bahkan cenderung menjadi diktator untuk menutupi akan kekurangannya.
Menurut Blaku dan Mouton, expert di bidang leadership berpendapat seorang pemimpin yang baik memiliki tanggung jawab untuk membina komunikasi yang baik dengan bawahannya. Sekalipun merupakan daerah/lingkungan yang baru, namun bukan merupakan alasan untuk membuat komunikasi tidak berjalan dengan baik. Sebagai seorang pemimpin harus siap menghadapi tantangan yang datang mungkin secara tidak terduga. Karena tidak mungkin menghindar atau lari dari tantangan yang sedang terjadi di depan mata. Justru ketika seorang pemimpin menghadapi suatu tantangan yang berat, maka disitulah akan terlihat akan ketangguhannya sebagai seorang pemimpin yang survive dan tidak mudah/cepat berputus asa.
Seorang teman saya mewawancara seorang pemimpin di suatu perusahaan di bilangan Tangerang. Pada awalnya ketika pemimpin ini ditempatkan di suatu tempat yang baru ada suatu kegentaran didalam dirinya. Karena dapat dikatakan perusahaan yang dia pimpin ini belumlah merupakan suatu perusahan yang baik, banyak kekurangan disana-sini. Dan juga adanya tuntutan dari owner atau pemilik dari perusahaan tempat dia bekerja sebagai seorang yang dipercaya untuk mengelola perusahaan untuk dipimpinnya supaya perusahaan yang dipimpinnya ini maju dan berkembang.
Ada satu hal yang dapat di share dalam tulisan saya ini dari hasil wawancara teman saya ini adalah : semangat dan optimisme yang dimiliki pemimpin ini bahwa pasti berhasil. Yang penting intinya adalah sebagai pemimpin, harus mau berubah dan menjadi flexibel. Karena tidak bisa seorang pemimpin menempatkan suatu kebijakan dalam kedudukan yang sama. Tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru menandakan seorang pemimpin itu senang terhadap perubahan. Yang kedua yang harus dilakukannya adalah tidak takut mengambil resiko dan tidak takut bila mengalami kegagalan atau bila melakukan kesalahan. Tetapi justru berani dan terus maju untuk memajukan akan perusahaan yang di pimpinnya.
Begitu juga dengan keberadaan seorang pemimpin. Masalah yang akan dihadapi oleh seorang pemimpin pertama kalinya adalah bagaimana caranya untuk dapat memulai suatu hubungan yang baik dengan karyawan/anak buahnya. Adanya suatu hubungan yang harmonis antara dia sebagai seorang pemimpin dengan anak buah/karyawannya adalah cita-cita sebagai seorang pemimpin. Tentu saja hal ini juga berhubungan dengan adanya kenyamanan di tengah lingkungan kerja yang merupakan syarat penting untuk di penuhi seorang pemimpin kepada anak buah/anggotanya. Tentu saja dalam si pemimpin tidak perlu menjadi gentar selama dia dapat mengatur sagala sesuatunya dengan baik.
Banyak diantara pemimpin menjadi gentar ketika menghadapi banyaknya tuntutan dari anak buah/anggotanya. Dan bila sudah demikian maka ada dua kemungkinan yang akan di lakukan oleh seorang pemimpin yaitu : yang pertama seorang pemimpin akan mulai mencari hal-hal yang mungkin dapat menjadi bahan acuan baginya untuk dapat menjadi seperti apa yang diinginkan oleh anak bua/karyawannya atau yang kedua malah sebaiknya menjadi seorang pemimpin yang tidak peduli bahkan cenderung menjadi diktator untuk menutupi akan kekurangannya.
Menurut Blaku dan Mouton, expert di bidang leadership berpendapat seorang pemimpin yang baik memiliki tanggung jawab untuk membina komunikasi yang baik dengan bawahannya. Sekalipun merupakan daerah/lingkungan yang baru, namun bukan merupakan alasan untuk membuat komunikasi tidak berjalan dengan baik. Sebagai seorang pemimpin harus siap menghadapi tantangan yang datang mungkin secara tidak terduga. Karena tidak mungkin menghindar atau lari dari tantangan yang sedang terjadi di depan mata. Justru ketika seorang pemimpin menghadapi suatu tantangan yang berat, maka disitulah akan terlihat akan ketangguhannya sebagai seorang pemimpin yang survive dan tidak mudah/cepat berputus asa.
Seorang teman saya mewawancara seorang pemimpin di suatu perusahaan di bilangan Tangerang. Pada awalnya ketika pemimpin ini ditempatkan di suatu tempat yang baru ada suatu kegentaran didalam dirinya. Karena dapat dikatakan perusahaan yang dia pimpin ini belumlah merupakan suatu perusahan yang baik, banyak kekurangan disana-sini. Dan juga adanya tuntutan dari owner atau pemilik dari perusahaan tempat dia bekerja sebagai seorang yang dipercaya untuk mengelola perusahaan untuk dipimpinnya supaya perusahaan yang dipimpinnya ini maju dan berkembang.
Ada satu hal yang dapat di share dalam tulisan saya ini dari hasil wawancara teman saya ini adalah : semangat dan optimisme yang dimiliki pemimpin ini bahwa pasti berhasil. Yang penting intinya adalah sebagai pemimpin, harus mau berubah dan menjadi flexibel. Karena tidak bisa seorang pemimpin menempatkan suatu kebijakan dalam kedudukan yang sama. Tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru menandakan seorang pemimpin itu senang terhadap perubahan. Yang kedua yang harus dilakukannya adalah tidak takut mengambil resiko dan tidak takut bila mengalami kegagalan atau bila melakukan kesalahan. Tetapi justru berani dan terus maju untuk memajukan akan perusahaan yang di pimpinnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Yuk comment tapi jangan SPAM ya..